Saturday, April 25, 2009

Saat Terakhir part 3

Suatu pagi di tempat mangkal CRMF. Ryo, Miko, & Ferdi bersiap-siap untuk latihan. Tiba-tiba Charli datang.

Charli:    Guys, hari ini nggak usah latihan ya!

Miko:    (melotot) Kenapa?

Charli:    Lo semua sahabat gue kan?

Ferdi:    Perasaan gue nggak enak nih kalo dia udah ngomong gini.

Ryo:    Lo kena masalah apaan Char?

Charli:    (mengibaskan tangan) Aduuuh, dengerin gue dulu! Bukan itu!

Gue mau minta tolong sama lo pada!

Ferdi:    Tuh kan bener. Minta tolong apaan?

Charli:    Hari ini CRMF manggung di Moonbucks, mau nggak?

Miko:    (mengerutkan kening) Dalam rangka apa?

Charli:    Buat ngiringin gue nembak Sylvia! (tersenyum senang)

Miko, Ryo, Ferdi:    (bengong)

Miko:    Gila apa lo?

Ryo:    (memegang dahi Charli) Badan lo nggak panas. Lo kesambet ya?

Ferdi:    Lo sadar kan Char apa yang barusan lo omongin?

Charli:    Iiih, gue serius, friends! Ayo, sekarang kita berangkat dan

siap-siap di sana! (menarik teman-temanya)

Miko:    (menahan Charli) Bentar, bentar. Charli, ini udah kelewatan!

Lo mau nembak Sylvia? Lo pikir Sylvia bakal nerima lo

jadi pacarnya? Kenal aja nggak dia sama lo!

Ryo:    Char, bukannya kita ngecilin lo, tapi gue cuma nggak mau lo

terluka aja. Coba bayangin, lo mau nembak Sylvia di

tempat umum gitu. Kalo dia nolak lo, gimana?

Charli:    Gue nggak peduli sama jawaban dia. Yang penting gue udah

nunjukin isi hati gue. Gue udah nggak bisa nahan perasaan

ini lebih lama lagi, Yo!

Ferdi:    Oke, oke. Sekarang kita ngeliat masalah ini dari sisi Sylvia.

Menurut lo dia nggak akan ngerasa dipermalukan, lo tembak

di depan umum gitu?

Windi:    (tiba-tiba masuk membawa bungkusan) Hai semuanya!

Miko:    Hai Win!

Windi:    Sori ya, gue telat. Ini, gue bawa makanan buat lo-lo semua.

Gue juga bawa roti bakar kesukaan lo nih Char, katanya lo

udah lama nggak makan kan? (menyerahkan bungkusan ke

Charli dan Ferdi)

Charli:    Waah, asyiik... (membongkar bawaan Windi) Hari ini kita

emang nggak latihan kok.

Windi:    (bingung) Kenapa?

Ferdi:    Kita mau manggung di Moonbucks. (membagikan makanan kepada

Ryo dan Miko)

Windi:    (tambah bingung) Dalam rangka? Kok gue nggak dikasih tahu?

Miko:    Kita mau ngiringin Charli. Dia mau nembak Sylvia.

WIndi:    (terkejut luar biasa) Sylvia siapa?

Ryo:    Sylvia yang sering makan di Moonbucks… Yang artis itu.

Charli:    Berangkat yuk! Keburu siang nih! Win, lo mau ikut?

Windi:    (menggeleng & memalingkan wajah dari Charli) Gue di sini

aja deh. (sedih)

Charli:    (bersemangat) Doain gue, dong!

Windi:    (tersenyum lemah) Good luck, ya…

Charli:    (senang) Thank you! Yuk, cabut! Makanannya kita bawa ya Win!

Windi:    Iya, bawa aja...

Miko & Ferdi:    (mengikuti Charli)

Ryo:    (menepuk-nepuk bahu Windi, berbisik) Sabar yee…

(mengikuti Charli)

Windi:    (menghembuskan napas setelah semua pergi) Charli… Lo bahkan

nggak inget hari ini gue ulang tahun… (sedih)


 

--------------------------------------------------------

Hunger of comments ;P

Saat Terakhir part 2

Windi dan Tante Maya sedang memasak di dapur. Windi sedang memindahkan panci, tiba-tiba ia kehilangan keseimbangan dan nyaris terjatuh.

Maya:    (menangkap Windi) Win, kamu kenapa? (mengambil panci

dari tangan Windi)

Windi:    Nggak apa-apa Tante. (memegang dahi) Cuma agak sedikit

pusing aja, tapi sekarang udah nggak apa-apa kok.

Maya:    (mengambilkan air minum) Kamu selalu minum obatmu kan?

Windi:    Iya Tante. (menerima gelas yang diangsurkan Maya, lalu

minum) Makasih.

Maya:    Kayaknya kamu kecapekan ya? Udahlah, nggak usah ngurusin

CRMF lagi. Biar mereka cari manajer lain aja. Kamu kan

sakit, Win.

Windi:    Aku nggak mungkin ninggalin mereka Tante… Nanti siapa lagi

yang bakal ngurusin mereka? Tapi Tante nggak usah khawatir,

aku akan jaga kesehatanku. Tugasku juga nggak berat-berat banget.

Maya:    Terserah kamulah. Ya udah, sekarang kamu istirahat aja dulu. Biar

Tante yang nerusin masaknya. Sana.

Windi:    Makasih ya Tan. (pergi)

 

--------------------------------------------------

We've shot part 1 until this part, and some other parts. Comment, please?

Saturday, April 18, 2009

Saat Terakhir part 1

Suatu pagi menjelang siang di tempat mangkal CRMF. Charli, Ryo, Miko, & Ferdi sedang latihan band seperti biasa. Di tengah-tengah latihan, Charli tiba-tiba berhenti bernyanyi.

Miko:    Kok berhenti Char?

Charli:    (celingak-celinguk) Eh, sekarang jam berapa?

Ferdi:    (melirik jam tangan) Hampir jam 11. Kenapa emang?

Charli:    (menepuk dahi) Aduh, udah mau telat nih! Latihan hari ini

udahan aja ya! (mengambil tas, siap-siap pergi)

Miko:    Lo mau ke mana?

Ryo:    Lo mau ke kafe?

Charli:    (mengangguk) Kita kan butuh uang buat uang pendaftaran

lomba band bulan depan itu.

Miko:    (meledek) Kerja apa ngecengin Sylvia…

Charli:    (tertawa) Kan, sambil menyelam minum air!

Miko:    Char, Char… Jangan mimpi ketinggian dah! Sampe kapan

juga Sylvia nggak akan sadar ada manusia yang namanya Charli!

Ryo:    Lo jangan ngecilin Charli gitu, Ko. (menepuk bahu Charli) Siapa

tahu aja, suatu saat nanti malah Sylvia yang ngejar-ngejar

Charli. Ya nggak Char?

Charli:    Wah, nggak mungkinlah Yo. Lo tuh ada-ada aja. Emangnya

gue siapa? Gue kan bukan siapa-siapa.

Ryo:    Nah, itu lo nyadar lo bukan siapa-siapa. Ngapain lo ngimpi mau

ngedapetin Sylvia yang artis ngetop?

Miko & Ferdi:    (tertawa)

Charli:    Wah, elo Yo! Kirain lo ngedukung gue, huu. (manyun) Udah ah,

gue pergi kerja dulu! (pergi)

Miko:    Eh Char, gue bareng dong. Gue mau ke tempat Bang Doni. Kan

searah tuh. (mengikuti Charli)

Ferdi:    (berteriak pada Charli & Miko) Hati-hati ya!



Di kafe Moonbucks. Sylvia, Luisa, dan Febi masuk ke dalam kafe kemudian duduk di sebuah meja. Charli memperhatikan mereka dari jauh.

Luisa:    Lo semua nggak bosen apa, tiap hari makan di sini melulu?

Sylvia:    Biasa aja sih, soalnya gue suka makanan di sini.

Febi:    Ini kan tempat yang penuh kenangan buat kita… Dulu kan

kita dapet tawaran pemotretan pertama kali ya di sini.

Tawaran syuting pertama buat Sylvia juga dapetnya di sini kan?

Luisa:    Iyaa, tapi kan nggak harus makan di sini setiap hari…

Sylvia:    Jadi lo mau pindah sekarang? Ya udah. (siap-siap berdiri)

Luisa:    Nggak usah, pelayannya udah dateng tuh. (mengedik ke arah

Charli yang berjalan menuju meja mereka). Tapi besok

jangan di sini lagi.

Sylvia:    (mengangkat bahu)

Charli:    Mau pesan apa, Mbak? (menyodorkan menu ke Sylvia, Luisa, Febi)

Sylvia:    (membaca menu) Toms Salad dan Puff Pastry, sama jus stroberi.

Charli:    (mencatat)

Febi:    Saya Cheese World Maccarone sama Coca cola. Coca colanya

jangan dikasih es ya.

Charli:    (mencatat) Oke. Mbak yang satu lagi?

Luisa:    (menutup menu) Samain aja sama Sylvia. (menyerahkan menu).

Charli:    (selesai mencatat) Saya ulang pesanannya ya. Toms Salad dan

Puff Pastry dua, jus stroberi dua, Cheese World Maccarone

satu, sama Coca cola nggak pake es satu. Ada tambahan lain?

Sylvia:    Nggak, itu aja dulu.

Charli:    (mengambil menu dari ketiganya) Pesanannya segera diantar,

silakan tunggu. (pergi)

 

Di perbatasan dapur-ruang kafe.

Charli:    (memegang nampan kosong, menatap Sylvia lekat) Ah, Sylvia…


 

-----------------------------------------------------------------------------------

It's just started… Come on, do comment please!

Saat Terakhir—forewords

As I said before, my group and I are working on a drama for Indonesian subject. We are still shooting—we've just shot 2 scenes, there are still about 20 more scenes. I am really exciting doing the script. The idea was come from our discussion. Each of my group members wrote a part of this script in order to lighten my work. However, I ended up revising them all to my longing, hahahaha.


 

The idea isn't that original, it is influenced by many dramas—especially Korean dramas—and the real story of ST12. You must have known why we are influenced by ST12. Yeah, Vino is one of my group members. You may think this drama is 'totally ST12' because we even pick their song as our title. To be honest, I myself feel a bit irritated with the fact 'Saat Terakhir' has taken as ST12's song title. I forced my self to find another catchy title. After long uninspiring days, I decided to pick it as our title. My group members did submit suggestions, but their suggestions are "too sinetron and not creative at all".


 

I won't write about the plot in this post; I'll post the script partially later. This time I only want to introduce this script and write about the characters and the casts first.


 

Scriptwriter: Nizz

Directors: Faye & Nizz

Cameramen: Nizz & Faye


 

Major Characters

CRMF—the band

Vino as Charli; the vocalist

Jared as Ryo; the keyboardist

Agto as Miko; the guitarist

Faye as Ferdi; the bassist


 

Nana as Windi; manager of CRMF

Latfi as Sylvia; a model and actress


 

Minor Characters

Nizz *me* as Lilyana; the producer of CRMF

Augi as Luisa; a model and actress, Sylvia's friend

Anni as Febi; a model and actress, Sylvia's friend

Tina as Maya; Windi's aunt and doctor

Anni as Dita; new manager of CRMF

Tina as Rene; anchor of Gen FM


 


 

I'll post the first part next time. Hope you read and enjoy it. After that, do comment please so I'll know your opinion on my script. Thanks, enjooooyyy!

Friday, April 10, 2009

My Very First Vote

Harusnya gue ngepost ini pas tanggal 9 April kemaren, tapi berhubung pulang nyontreng gue keasyikan nongkrongin segala jenis Quick Count yang ada di tv sampe malem banget, jadi lupa deh.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari ini hari spesial yang udah ditunggu-tunggu gue dan temen-temen gue. Yap, this is our very first vote day. Berhubung banyak dari anak-anak kelas gue yang udah punya hak pilih, topik tentang partai apa yang bakal kita contreng cukup seru diomongin dalam beberapa minggu menjelang 9 April. Sebagian anak-anak bahkan udah janjian mau nyontreng sebuah partai. Gue sih cuma ikut-ikutan nyengir aja kalo mereka udah mulai ngomongin topik itu.


Tadi pagi gue bangun lebih pagi. Bukan karena pemilu, tapi karena gue pengen nonton dvd Hotshot dulu :) Nontonnya udahan pas azan Subuh. Abis shalat Subuh gue tidur lagi, baru bangun jam 6.30 gara-gara ayah—yang jadi anggota KPPS—ribut siap-siap mau ke TPS. Abis itu gue sarapan dulu, trus nyuci mobil bareng ibu dan ade gue. Selesai nyuci mobil jam sembilan, kita nonton Dahsyat. Gue udah yakin, pasti pergi ke TPSnya siang karena ibu ogah ngantri lama-lama. Gue sih ngikut ibu aja, lagian TPSnya lumayan jauh kalo jalan kaki, mendingan berangkat bareng ibu—karena ibu pasti naik mobil, hehehe.



Tapi pas jam 10an, ayah telepon dan sedikit ngomel. "Udah jam berapa nih? Buruan dateng, jam 12 kan pendaftarannya ditutup!" Setelah mandi plus siap-siap segala macem, jam 11 kurangan baru kita berangkat. Di jalan ketemu tetangga depan rumah yang bilang TPSnya kosong. Wah, pantesan ayah rada ngomel. Soalnya kan nggak lucu kalo gue dan ibu sampe nggak milih gara-gara datengnya telat, padahal ayah jadi KPPSnya.



Sampe di TPS, gue dan ibu bengong. Apanya yang kosong? Orang semua kursi tunggu yang tersedia penuh didudukin! Ckckck, kacau dah tuh tetangga. Sebelum duduk, gue dan ibu daftar dulu ngikutin prosedurnya. Yang jaga pendaftaran ayah. Gue dapet nomer urut 212, ibu nomer 211. Pas kita duduk, baru nomer 201-an yang dipanggil. Jadi kita nunggu deh, ada sekitar 15-20 menitan. Gue ketemu sama temen sekelas waktu kelas X dulu. Dia udah nyontreng duluan. Nggak heran, orang dari rumah ke TPS dia tinggal lompat aja.



Gue dipanggil agak lama setelah ibu dipanggil. Ketua KPPSnya ngeledekin gue wiro sableng karena nomer gue 212. Seperti biasa gue cuma nyengir doang. Setelah nerima 4 kertas suara yang ternyata tebellllll banget itu, gue masuk ke bilik 2. Pertama gue buka surat suara DPRD tingkat II. Karena baru pertama kali buka, dengan polosnya gue buka semua itu surat suara. Abis nyontreng, gue bingung sendiri ngelipetnya. Coba-coba beberapa kali, akhirnya bisa juga gue ngelipet dengan bener. Dari bilik 4 ibu ngomong, "Makanya jangan dibuka semua..." Iya juga ya, gue baru kepikiran. Akhirnya surat suara DPRD tingkat I dan DPR-RI nggak gue buka semua, cuma setengah aja. Kalo yang DPD tetep gue buka semua karena pilihan gue letak fotonya nggak memungkinkan untuk dicontreng kalo cuma gue buka setengah.


 

Gue berusaha untuk patuh sama peraturan KPU untuk mencontreng sekali saja. Tapi waktu nyontreng DPD gue lupa, harusnya yang dicontreng fotonya, gue malah nyontreng namanya. Trus gue contreng lagi fotonya. Jadi ada dua deh contrengannya. Pas gue nyemplungin surat suara ke kotak suara juga ada 'insiden' kecil. Dua surat suara terakhir yang gue cemplungin—gue lupa yang mana—nyangkut. Petugas KPPSnya yang akhirnya ngedorong tuh surat pake jari. Trus gue nyelupin kelingking kiri gue ke tinta deh. Nih foto kelingking gue. Tintanya udah agak pudar, soalnya gue motretnya jam 6 sore. Gue berharap tintanya nggak hilang sampe Senin besok, soalnya gue mau pamer sama temen-temen hehehe.







Sebelum gue dipanggil sama Ketua KPPS, ada kejadian lucu. Ada anak kecil yang ngambek karena ayah dan ibunya nyelupin jarinya ke tinta pemilu sedangkan dia nggak. Waktu orang tuanya mau pulang, anak itu nggak mau keluar dari TPS. Trus petugas KPPS yang jaga tinta pemilu ngizinin dia nyelupin jarinya kayak orang tuanya. Anak itu girang banget. Begitu dia selesai nyelupin jarinya, dia langsung lari-lari riang keluar TPS. Ckckck, tuh anak ngebet banget pengen ikut pemilu.



Apa yang gue contreng? Rahasia, dong. Yang jelas gue nyontreng nama caleg dengan nomer urut yang sama dari partai yang sama untuk setiap surat suara.

Sunday, April 5, 2009

What to do? Tons of things to do!

What to do?

Gue bukannya kekurangan hal untuk dikerjain. Like the title said, I have tons of things to do. Yang gue maksud dengan pertanyaan what to do di atas tadi, yang mana yang harusnya gue kerjain duluan?

1. Drama Bahasa Indonesia.

    Ini yang paling menyita pikiran gue. Deadlinenya masih 18 Mei. Tapi waktu yang paling memungkinkan buat syuting cuma satu minggu pas minggu depan dan satu minggu lagi pas libur UN. Tapi handycam buat ngerekamnya belum ada—temen-temen sekelompok drama gue nggak ada yang punya dan belum ada yang bergerak buat minjem. Gue punya obsesi untuk mengerahkan semua yang terbaik yang gue bisa untuk ngerjain drama ini, karena gue ngerahin semua kecintaan gue untuk ngerjain skripnya. Gue nggak mau kayak kelompok lain yang bikin drama cuma buat memenuhi nilai tugas doang. Passion ini yang malah jadi bikin gue agak terbebani dan sedikit takut.

2. Menghubungi temen-temen SD gue dan menginformasikan tentang rencana reuni tanggal 20 April.

    Nah, ini lagi. Akhirnya angkatan 8 punya juga rencana reunian yang jelas. Berdasarkan kesepakatan waktu ngumpul di rumah Rifqi pas takziah (ibunya Rifqi meninggal), kita akan reunian nyewa villa yang suka dipake Fadil di Mega Mendung, Puncak dan akan nginep di sana untuk dua hari satu malam. Biaya yang dipatok per orang 200 ribu, dengan target minimal yang ikut harus 15 orang. Buat pendamping, kita akan minta Pak Syahri atau Pak Hendra. Ketua panitianya Wawan, bagian transportasi dan lain-lainnya sekaligus wakil si Araz, gue kedapetan bagian menghubungi temen-temen yang lain. Tanggal 13 gue harus kasih kepastian siapa aja yang pasti ikut ke Wawan dan Araz. Gue nggak terlalu exciting sama rencana reunian ini, soalnya waktunya ngambil jatah kemungkinan syuting drama Bahasa Indonesia gue. Selain itu, menurut gue biayanya terlampau besar—emang sih waktu ngitung-ngitung udah nggak mungkin diteken lagi—dan ortu gue juga belum tentu ngasih kalo nginep. Bener aja, waktu gue cerita, ibu langsung protes soal biayanya dan ayah nggak komen apa-apa. Grauk. Itu sih udah positif gue nggak dikasih izin. Sampe sekarang, gue belum ngasih tahu siapapun. Padahal udah tanggal 5, tinggal 8 hari menuju batas gue harus ngelapor.

3. Baca Campbell buat OSN Biologi.

    Buku Campbell ada tiga jilid, dan semuanya lebih pantes dijadiin alat nimpuk maling atau bantal atau ganjelan pintu dibanding buat dibaca, hehehe. Jilid satu bab-bab awal udah gue baca secara ngasal dan nggak ada yang nempel sama sekali, bab Genetika masih dalam proses gue baca. Jilid dua gue belum pernah baca sama sekali—megang aja belum. Jilid tiga gue udah baca Etologi, Imunitas belum selesai, Sistem Hormon dan Sistem Indera cuma pas di sekolah waktu jam Biologi lagi ngebahas itu juga. Sekarang yang lagi ada di rumah buku jilid satu punya Kak Dina. OSN Biologi tanggal 15 April, langsung seleksi tingkat Kotamadya di mana yang diambil cuma 15 orang dari 290an lebih peserta. Trus guru pembina gue berharap banyak sama gue dan temen-temen gue yang sembilan orang lagi. Duh, padahal dulu niat gue ikut OSN Biologi cuma supaya ntar pas kelas tiga nggak harus kalang kabut nginget semua materi Biologi.

4. Ngerjain tugas Fisika.

    Ada 20-an nomer, harus dikerjain di kertas folio. Sebenernya nggak terlalu susah karena soal-soalnya sebagian besar sama persis sama soal latihan yang sebelumnya udah dijadiin PR sama guru Fisika gue. Cuma ada beberapa nomer aja yang beda. Harusnya sih, gue nggak nunda-nunda ngerjain yang ini. Kalo pun gue nggak bisa ngerjain beberapa nomer yang beda itu, kan gue tinggal ngangkut jawaban Reynhard ke rumah trus gue salin, hehehe. Tapi sampai sekarang gue juga masih belum nyentuh sama sekali tugas ini.

5. Nyari bahan tentang sistem imunitas dan bikin power pointnya.

    Gue dan dua orang temen sekelas gue yang ikut OSN Biologi dikasih dispensasi sama guru Biologi gue—yang juga pembina OSN Biologi—buat nggak ngerjain tugas ini, dengan syarat kita bener-bener belajar buat OSN (baca: menghayati Campbell dengan sepenuh jiwa). Tapi gue sih kepengen tetep ngerjain tugas ini, toh materinya kan tentang imunitas, bakal keluar juga di OSN ntar. Hitung-hitung kan belajar juga buat OSN. Tapi sama kayak tugas Fisika, gue juga belum nyari bahan. Mending kalo Campbell jilid tiga masih ada di rumah.

6. Nyelesein THIRD PROJECT gue yang udah tertunda 9 bulan.

    Selama ini, THIRD PROJECT selalu gue kesampingkan dan gue tunda-tunda. Jalan 10 bulan gue duduk di kelas XI, belum ada satu cerpen pun yang rampung gue bikin. Materi buat THIRD PROJECT yang udah tuntas walhasil baru dua bab lanjutan dari Jakarta 2018. Gue berencana masukin skrip drama Bahasa Indonesia gue ke THIRD PROJECT—yang deadlinenya udah gue mundurin satu semester secara paksa—biar nggak tipis-tipis amat.

Dalam waktu 6 hari ke depan—Senin, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu; Selasa nggak dihitung soalnya gue masuk—mampukah gue menyelesaikan ke-6 kegiatan di atas? Belum lagi kegiatan-kegiatan sampingan yang gue pengen kerjain, kayak ngeblog, beresin taneman-taneman yang udah lama banget nggak gue sentuh, nonton dvd Hotshot yang belum gue selesein, ngedit artikel GalanMagz—tapi artikelnya juga belum masuk ke gue sih—, dan bikin artikel tentang Explore Human Body-nya Super Junior.

Mampukah gue?

Semoga. Doain aja.